INIBORNEO.COM, Pontianak – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat telah merilis beberapa indikator strategis terkini terkait: (1) Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Oktober 2020, (2) Perkembangan Ekspor dan Impor September 2020, (3) Perkembangan Nilai Tukar Petani Oktober 2020, (4) Perkembangan Pariwisata dan Transportasi September 2020, (5) Luas Panen dan Produksi Padi.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Kalimantan Barat, dalam siaran persnya pada Senin, 2 November 2020. Berikut disampaikan ringkasan hasil siaran pers tersebut:
I. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI, OKTOBER 2020
Pada Oktober 2020 Kalimantan Barat mengalami inflasi 0,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,48. Tingkat inflasi tahun kalender sampai dengan Oktober 2020 sebesar 1,56 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2020 terhadap Oktober 2019) sebesar 1,77 persen.
Pada Oktober 2020, inflasi terjadi di dua kota yaitu : Singkawang 0,35 persen, dan Sintang 0,26 persen. Sedangkan Pontianak mengalami deflasi sebesar 0,04 persen.
II. PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SEPTEMBER 2020
Pada September 2020, Nilai ekspor Kalbar naik 18,66 persen dibanding Agustus 2020, dari US$88,73 juta menjadi US$105,29 juta. Komoditas Bijih, Kerak, dan Abu Logam (HS26), Lemak & Minyak Hewan/Nabati (HS15), dan Bahan Kimia Anorganik (HS28), merupakan tiga komoditi unggulan ekspor Kalbar pada September 2020, yaitu masing-masing berkontribusi 35,65 persen, 25,05 persen, dan 23,74 persen.
Nilai impor Kalbar September 2020 naik 12,84 persen dibanding Agustus 2020 dari US$23,29 juta naik menjadi US$26,28 juta. Bahan Bakar Mineral (HS27), Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS84), serta Biji-bijian berminyak (HS12), merupakan penyumbang impor terbesar Kalimantan Barat pada Agustus 2020. Ketiga golongan barang tersebut menyumbang masing-masing 54,26 persen, 31,51 persen, dan 3,08 persen dengan kontribusi 88,85 persen.
Neraca perdagangan September 2020 surplus US$ US$79,01 Juta.
III. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) OKTOBER 2020
NTP Kalbar Oktober 2020 sebesar 112,23 poin naik 2,48 persen dibanding NTP bulan September 2020 109,52 poin. Hal ini disebabkan Indeks Harga yang Diterima Petani naik 2,42 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani turun 0,06 persen.
NTP masing-masing subsektor pada Oktober 2020 adalah sbb:
– NTP Tanaman Padi Palawija 96,83 poin naik 0,42 persen
– NTP Hortikultura 99,62 poin naik 2,81 persen
– NTP Tanaman Perkebunan Rakyat 120,63 poin naik 3,37 persen
– NTP Peternakan 96,58 poin naik 0,37 persen
– NTP Perikanan 103,40 poin turun 0,05 persen
IV. PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI, SEPTEMBER 2020
A. Perkembangan Pariwisata
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Kalimantan Barat September 2020 mencapai 65 kunjungan atau naik 41,30 persen.
Kunjungan wisman September 2020 tertinggi datang melalui pintu masuk Entikong (96,92 persen) kemudian disusul pintu masuk Aruk (3,08 persen), sedangkan pintu masuk Supadio, pintu masuk Nanga Badau, dan pintu masuk Jagoi Babang tidak ada kunjungan wisman.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang di Kalimantan Barat September 2020 sebesar 31,36 persen, turun
8,53 poin dibandingkan Agustus 2020 sebesar 39,89 persen.
Rata-rata lama menginap tamu Hotel Bintang di Kalimantan Barat pada September 2020 selama 1,59 hari, naik 0,15 hari dibandingkan Agustus 2020 selama 1,44 hari.
B. Perkembangan Transportasi
Jumlah penumpang angkutan udara dalam negeri yang datang pada September 2020 sebanyak 43,173 orang, turun 23,46 persen, sedangkan jumlah penumpang angkutan udara dalam negeri yang berangkat pada September 2020 sebanyak 44.171 orang, turun 22,71 persen.
Jumlah Penumpang angkutan laut dalam negeri yang datang pada September 2020 mencapai 4.807 orang atau naik 29,64 persen, sedangkan jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang berangkat pada September 2020 mencapai 3.543 orang naik 14,92 persen.
V. LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI
Luas Panen padi sampai Desember 2020 diperkirakan sebesar 279.835 hektar, turun 3,52 persen dibandingkan tahun 2019.
Produksi padi sampai Desember 2020 diperkirakan sebesar 832,35 ribu ton, turun 1,83 persen dibandingkan tahun 2019.