INIBORNEO.COM, Pontianak – Gubernur Kalbar mengatakan, kedepan kita mengajak donatur-donatur baik Pengusaha perorangan maupun Pertambangan, Perkebunan untuk peduli dengan mereka yang menderita thalasemia sehingga mereka para pengusaha bisa berkontribusi dan penderita thalasemia bisa merasa nyaman. kata Sutarmidji usai acara Inovasi “Rumah Sakitku Rumah Keduaku” di Data Anlytic Room Kantor Gubernur Kalbar. Kamis (16/7/2020)
Dikatakannya, pada dasarnya para penderita thalasemia lebih senang kerumah sakit Sudarso karena pelayanannya semakin nyaman dan rumah singgahnya kita bikin nyaman.
Saat ini penderita Thalesemia di Kalbar berjumlah 213 orang dan penderita thalesemia ini tergantung pada transfusi darah karena proses penyembuhan harus dilakukan dengan cara transplantasi sumsung tulang belakang dan di Indonesia hampir tidak ada dan dengan pola yang kita lakukan kita bisa membuat mereka seperti orang-orang normal untuk beraktifitas bahkan ada yang sudah kuliah bahkan ada yang sudah menikah hanya saja tidak di anjurkan sesama thalasemia.
Dengan adanya inovasi “Rumah Sakitku Rumah Keduaku”, yang selama ini pelayanan kepada penderita thalasemia dibuat nyaman ruangannya, tempat tidurnya karena penderita thalasemia tergantung pada transfusi darah sehingga mereka pasti akan menghadapi masalah psikologis baik penderitanya maupun orang tuanya, sehingga kita ingin adanya suatu pelayanan yang konferensif yaitu memberikan pelayanan kepada penderita secara medis maupun psikologis. jelasnya
Masih kata Orang nomor satu di Kalbar saat tingkat kunjungan dengan model “Rumah Sakitku Rumah Keduaku” kunjungan penderita thalesimia semakin besar karena pelayanan yang diberikan dengan indeks kepuasannya terus meningkat.
“Saya ingin mereka tetap melakukan transfusi darah pada waktu yang tepat dan obat-obatan yang mereka butuhkan juga kita siapkan dan saat ini kita harus mengsubsidi kurang lebih 30 persen dari klaim yang kita ajukan ke BPJS dan ini di sediakan dari APBD,” tuturnya.
“Saya yakin kedepannya dengan pelayanan yang nyaman bagi penderita thalesemia ini, mereka yang menderita thalasemia menganggap walaupun ada sakit didalam dirinya tetapi penderita tidak menjadikan hambatan dan bisa seperti orang normal lainnya,kemudian ketersediaan darah juga kita jaga sehingga kita ada bank darah dan ada juga bank donor,” ujar Sutarmidji. (r-papiadjie)