INIBORNEO.COM, Kapuas Hulu – Kabupaten Kapuas Hulu mencatatkan capaian yang sangat baik pada upaya percepatan penurunan stunting dalam dua tahun terakhir. Angka prevalensi stunting Kabupaten Kapuas Hulu tercatat mulai turun dari 32,9 persen pada tahun kemudian turun menjadi 31,24 persen pada 2021.
“Meski mengalami penurunan namun angka ini masih cukup tinggi, angka ini patut mendapat perhatian semua,”ungkap1 Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kapuas Hulu, Mohd. Zaini saat membuka sosialisasi program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting bersama mitra kerja oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kalbar pada Rabu (3/8).
Dirinya menyebutkan tingginya prevalensi stunting dilatarbelakangi terutama ketidaktahuan masyarakat. Sehingga peningkatan pengetahuan setiap kelompok sasaran sangat penting dalam percepatan penurunan stunting.
“Dengan meningkatkan pengetahuan tersebut diharapkan kelompok sasaran dapat mendukung upaya pencegahan stunting,” katanya.
Selain itu, dirinya juga berharap para penegak pelayan kesehatan memiliki pengetahuan yang baik tentang stunting. Sehingga dapat memberikan informasi yang benar dan intervensi pelayanan kesehatan dengan tepat dan membangun kepercayaan masyarakat agar terjadi perubahan perilaku secara signifikan.
“Sehingga hal tersebut berdampak pada program percepatan penurunan stunting berjalan maksimal,” jelasnya.
Dikatakannya di Kabupaten Kapuas Hulu terdapat empat kecamatan yang memiliki angka stunting cukup tinggi. Diantaranya Bunut Hilir, Selimbau, Suhaid, Embalau Hilir dengan angka stunting yang tinggi. Empat daerah tersebut rata-rata berada di pinggiran sungai.
“Faktor infrastruktur dan pelayanan kesehatan menjadi penyebab tingginya stunting pada daerah tersebut,” ungkapnya.
Mohd. Zaini mengapresiasi dukungan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan BKKBN Provinsi Kalbar terutama dalam kampanye program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting. Dengan adanya intervensi dari multi sektor diharapkan upaya percepatan penurunan stunting akan berjalan dengan baik.
“Kami berharap Komisi IX bisa memberikan bantuan agar upaya percepatan penurunan stunting bisa dilakukan secara masif,” tambahnya.
Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Alifudin turun langsung ke Kabupaten Kapuas Hulu untuk melakukan sosialisasi program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan percepatan penurunan stunting bersama mitra kerja oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kalbar.
Alifudin mengungkapkan hal yang mendorong dirinya turun langsung ke Kapuas Hulu dalam upaya pemerataan pengetahuan. Meskipun tanpa kehadirannya instansi lain, ia akan terus melakukan berbagai upaya pengentasan stunting. Bahkan meskipun wilayah Kabupaten Kapuas Hulu merupakan dapil Kalbar dua.
“Kehadiran kami menunjukan kami peduli diluar dapil, secara keseluruhan kami memperhatikan Kalbar,” katanya.
Dikatakannya sebagai anggota DPR RI se Indonesia sehingga dirinya juga hadir di provinsi lain. Hal ini untuk memberikan motivasi dalam upaya pengentasan kasus stunting yang ada di Indonesia. Sesuai arahan Presiden turun menjadi 14 persen pada 2024 mendatang.
“Kita ingin kasus stunting tuntas, kita harapkan penyebab stunting diantaranya pernikahan dini tidak terjadi,” tutupnya.