INIBORNEO.COM, Jakarta – Pandemi Covid-19 telah berdampak di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam ketahanan pangan dan pertanian. Perempuan dengan jumlah hampir setengah dari total penduduk Indonesia merupakan kunci kesejahteraan bangsa dan berperan penting dalam pembangunan, salah satunya memperkuat ketahanan pangan dan pertanian melalui digitalisasi.
“Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) telah membuktikan bahwa mereka ikut menjadi bagian dari solusi permasalahan akibat pandemi Covid-19. Beberapa waktu lalu, saya juga turut menghadiri pelatihan virtual HKTI terkait pembuatan frozen food dan membina wirausaha lokal, serta Gerakan Tanam Serentak Seluruh Indonesia. Berbagai kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya dalam mendukung peningkatan ekonomi dan ketahanan pangan nasional, dimulai dari keluarga,” ungkap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perempuan Tani HKTI dengan tema ‘Digitalisasi Perempuan Tani HKTI sebagai Sumbangsih kepada Negeri, Sabtu (19/12).
Menteri Bintang menambahkan bahwa acara Rakernas ini sangatlah penting dan strategis dalam mendukung pembangunan bangsa. “Rapat Kerja Nasional ini tentunya merupakan langkah awal dari komitmen Perempuan Tani HKTI dalam membuat trobosan program, kegiatan, dan rencana-rencana komprehensif untuk satu tahun ke depan. Anggota, mitra, dan jaringan Perempuan Tani HKTI yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan aset kekuatan luar biasa bagi kita semua dalam membangun bangsa dan mendorong pemberdayaan perempuan, demi Indonesia maju,” jelas Menteri Bintang.
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia merupakan organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, harkat dan martabat insan tani. Organisasi ini hadir sebagai wadah untuk memperjuangkan dan menyalurkan aspirasi perempuan tani dalam peran serta dan tanggung jawabnya, demi terciptanya pertanian yang tangguh dan masyarakat yang sejahtera.
“Semoga berbagai ide, gagasan, dan pendapat yang muncul dalam Rakernas ini dapat meghadirkan solusi yang komprehensif demi kemajuan para perempuan tani di seluruh Indonesia. Marilah bergandeng tangan, kita satukan kekuatan untuk memberikan sebanyak-banyaknya manfaat bagi bangsa Indonesia. Demi perempuan berdaya, anak terlindungi, Indonesia maju,” tegas Menteri Bintang.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pimpinan Pusat HKTI, Moeldoko mengungkapkan bahwa perempuan merupakan kekuatan sentral bagi bangsa terutama di masa pandemi ini. “Melalui pertanian, para ibu bisa mempertahankan eksistensi dalam menjalankan perannya di dalam keluarga. “Pentingnya memberikan dukungan kepada para perempuan tani khususnya melalui digitalisasi dalam pengolahan pangan dan pertanian demi memajukan bangsa,” terang Moeldoko.
Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Perempuan Tani HKTI, Dian Novita Susanto menjelaskan bahwa digitalisasi membantu para petani dalam menjalankan proses pertanian, mulai dari pendistribusian pupuk, waktu panen, memperkirakan cuaca, dan lainnya.
Dalam acara Rakernas ini, Perempuan Tani HKTI memberikan penghargaan kepada 3 (tiga) perempuan perwakilan pengurus pusat dan satu provinsi terbaik yang banyak berkontribusi dalam upaya memajukan perempuan tani di wilayahnya. Provinsi Jawa Timur terpilih sebagai provinsi berprestasi yang mendapatkan predikat Best Achievement. Menurut Dian, pemberian penghargaan ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada para kader agar terus semangat dalam memajukan dan menyejahterakan Perempuan Tani HKTI demi memajukan pertanian bangsa.