INIBORNEO.COM, Kubu Raya – Optimis tingkatkan produktivitas operasional pabrik dimasa pandemi, PT Peniti Sungai Purun (PSP) beralih menggunakan listrik PLN, sekaligus menikmati layanan premium silver dengan tarif/daya LI3 2.180 kVA.
Penandatanganan nota kesepahaman layanan khusus premium ini dilaksanakan di ruang Pembelajar Kantor PLN Unit Induk Wilayah Kalbar, jalan Adisucipto km 7,3 Kabupaten Kubu Raya, Selasa (25/8).
Menurut Khairul Hayat, Direktur III PT. PSP, menggunakan listrik PLN dengan layanan premium tentunya sangat membantu menekan biaya operasional. Produksi menjadi lebih meningkat dan lebih efisien, dibandingkan dengan menggunakan mesin pembangkit sendiri.
“Kami mengapresiasi sekaligus mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan PLN melaui proses layanan yang mudah, cepat dan transparan. Layanan premium dari PLN tentunya akan menjamin keandalan pasokan listrik ke pabrik, sehingga proses produksi kami tidak terganggu dengan adanya gangguan listrik,” ungkap Khairul dalam rilisnya, Rabu.
PSP merupakan perusahaan yang bergerak dibidang agribisnis. Mengoperasikan pabrik Murai Mill yakni pabrik pengolahan inti sawit menjadi minyak CPO dan produk olahan makanan ternak yang diekspor ke beberapa negara Asia. Berlokasi di Jalan Raya Wajok, km 15,1 Kabupaten Mempawah, PT. PSP memiliki pabrik Kernel Crushing Plant (KCP) serta fasilitas penimbunan CPO (Bulking Station).
Sementara itu, General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo, menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Layanan premium didedikasikan untuk membantu para pelaku bisnis dan industri dalam mengembangkan usahanya di Kalbar.
“Kita patut bersyukur bahwa ditengah pandemi Covid-19 ini, dunia bisnis dan industri tetap berkembang di Kalimantan Barat. Kami terus berupaya untuk meningkatkan mutu layanan kepada pelanggan, salah satunya dengan cara menjaga keandalan pasokan listrik, agar para investor merasa nyaman dalam mengembangkan usahanya di Kalbar,” ucap Ari
Dikatakannya, lokasi pabrik PT. PSP masuk dalam sistem kelistrikan Khatulistiwa yang kondisinya cukup kondusif dan terjamin keandalannya. Melalui nota kesepahaman yang telah ditandatangani, nantinya aliran listrik yang menuju Persil bangunan PT. PSP akan dipasok melaui 2 penyulang, sehingga kondisinya lebih andal.
“Saya berharap setelah ditandatanganinya nota kesepahaman ini dapat segera ditindaklanjuti sehingga perusahaan dapat beroperasi secara optimal dan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di Kalbar,” pungkasnya. (Ova)