JAKARTA – Biro SSDM Polri melaksanakan Rapat kerja Teknis mulai tanggal 7 sampai dengan 9 Februari 2018 di Surabaya dengan tema “PROSES REKRUTMEN &SELEKSI YANG JUJUR DAN KONSISTEN MENGHASILKAN CALON ANGGOTA POLRI DAN CALON PEMIMPIN POLRI YANG UNGGUL dan BERINTEGRITAS. Sesuai dengan tema rakernis tersebut maka rapat kali ini difokuskan pada pelaksanaan rekrutmen anggota Polri baru dan seleksi pendidikan pengembangan tahun 2018 yang segera dilaksanakan tahun ini.
Target yang ditetapkan adalah rekrutmen dan seleksi tahun 2018 ini harus lebih baik dari tahun 2017 yang telah dinilai berhasil dan merupakan rekrutmen terbaik selama 5 tahun terakhir ini. Pada tahun 2018 Polri akan merekrut anggota baru, dengan rincian Tamtama Brimob sebanyak 300 orang, Bintara 8.400 orang yang terdiri dari 8.000 pria dan 400 wanita, Perwira sumber sarjana 50 orang, serta Taruna Akpol 250 orang.
“Diharapkan berbagai bentuk penyimpangan yang terjadi selama ini tidak akan terjadi. Polri bertekad akan melaksanakan rekrutmen yang bersih dan obyektif,” kata Asisten SDM Kapolri Irjen Arief Sulisyanto dalam pernyataannya, Rabu (7/2/2018).
Arief menyebut tidak akan memberikan toleransi terhadap berbagai bentuk penyimpangan dan akan memberikan tindakan tegas terhadap penyimpangan yang terjadi. Juga menerapkan proses kompetisi yang fair, tidak mengakomodir berbagai bentuk sponsorship/ titipan/ katabelece karena dapat merusak kualitas hasil seleksi dan menimbulkan kecemburuan diantara peserta seleksi.
“Bagi yang menggunakan spsonsorship akan didiskualifikasi dan diumumkan secara terbuka,” ucapnya
Sebagai bentuk Komitmen tersebut, lanjut dia, maka kepada panitia dibagikan rompi dengan berbagai tulisan pesan moral dipunggung rompi untuk mengkampanyekan seleksi yang bersih dan transparan. Pada kesempatan rakernis ini As SDM Kapolri mengenakan secara simbolis perwakilan panitia pusat dan daerah. Selama pelaksanaan rakernis seluruh peserta rapat mengenakan rompi tersebut sebagai pengingat seluruh panitia seleksi untuk tidak main-main dalam proses rekrutmen yang diharapkan akan menumbuhkan keberanian untuk menolak berbagai bentuk intervensi dari siapapun dan dalam bentuk apapun.
Kepada media, dia juga dimohon untuk bisa membantu menyuarakan kepada seluruh khalayak agar tidak lagi tertipu pihak-pihak yang menjamjikan bisa membantu meluluskan dengan janji atau imbalan karena itu adalah penipuan.
“Persiapkan diri dengan semaksimal mungkin kalau nilainya bagus dan memenuhi syarat pasti akan lulus,” pungkasnya.