PONTIANAK- Sebanyak 25 finalis pemilihan Putri Indonesia 2018 regional Kalimantan mengikuti proses karantina. Kegiatan yang akan digelar selama tiga hari ini dipusatkan di Pontianak.
“Tentu kita menyambut baik dan berterimakasih kepada pihak panitia sebab telah menjadikan Pontianak sebagai tuan rumah dalam ajang proses karantina pemilihan puteri Indonesia 2018,” ujar Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar,
Kartius, Selasa (30/1)
Disamping itu, kata Kartius, jika dilihat dari segi keunggulan anak muda Kalbar dalam ajang kompetisi dikancah nasional, tidak kalah dengan Provinsi lainnya, hal ini terbukti dalam kurun waktu tiga tahun Kalbar meraih beberapa penghargaan.
“Baik itu dibidang olahraga, kepemudaan, dan pariwisata, tentu kita harapkan perwakilan Kalbar dalam kompetisi pemilihan puteri Indonesia 2018 kali ini juga dapat memberikan hasil yang terbaik,” sebutnya
Disamping itu, ia juga berpesan, agar dalam proses kegiatan hendaklah dilakukan secara sportif, transparan dan prestasi. “Tentu mewakili Pemerintah Provinsi kami mendukung dalam kegiatan seperti ini,” imbuhnya
Kemudian sebagai Ketua Pemegang Lisensi pemilihan Puteri Indonesia (EO) 2018 se Kalimantan , Rezka Okto menyebutkan bahwa finalis yang mengikuti ajang ini dapat memberikan yang terbaik saat penilaian pada masa karantina.
“Terlebih mereka adalah wakil dari masing-masing daerah, dimana pada saat penjurian mereka juga menjelaskan bagaimana, apa yang ada didaerah mereka tersebut, mempromosikan wisata, budaya, UMKM dan lain-lain,” sebutnya
Hadirnya kompetisi pemilihan Puteri Indonesia ini, sambung Rezka, sangat bermanfaat utamanya bagi pariwisata, perekonomian dan UMKM dimasing-masing daerah, disamping itu juga dapat menjadi salah satu ujung tombak untuk promosi yang cukup baik dan bisa dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang ada di provinsi se Kalimantan.
“Namun hal ini juga tidak terlepas dari dukungan Pemerintah, dengan harapan mereka yang terpilih nantinya bukan hanya cantik, tetapi yang betul-betul memahami budaya, menjaga keutuhan budaya, memiliki ilmu pengetahuan serta etika yang baik,” pungkasnya.