PONTIANAK, iniborneo – Awal September diprakirakan akan turun hujan disejumlah wilayah di Kalimantan Barat. Prospek UPT BMKG wilayah Kalimantan Barat menyebut, curah hujan akan merata di wilayah kalbar, sehingga hotspot berkurang.
Kepala UPT BMKG wilayah Kalimantan Barat , Wandayantolis mengaktan, kondisi iklim di wilayah Kalimantan Barat, berdasarkan pengamatan dari UPT BMKG wilayah Kalimantan Barat terpantau bahwa selama 5 hari terakhir ini (01-05 September 2018), menunjukkan arah angin dominan dari arah Tenggara hingga Barat Daya. Kemudian, kecepatan angin lebih tinggi 0 – 0.3 m/s dari rata-ratanya, dengan kecepatan angin terbesar 8.0 m/s (Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak).
“Adapun Suhu udara menyimpang sebesar (0.0) – (0.2)ºC dari rata-ratanya. Suhu udara tertinggi sebesar 35.3ºC (Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak). Curah hujan sama dengan rata- ratanya,” jelasnya.
Akumulasi curah hujan pada 5 hari terakhir di wilayah Kalimantan Barat umumnya terjadi peningkatan. Menurutnya, hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya adanya konvergensi di Kalimantan Barat dan anomali suhu muka laut di sekitar Kalimantan Barat berkiar 0.0 – 0,2ºC berakibat pada tumbuhnya awan yang mengakibatkan hujan pada lima hari terakhir. Kondisi ENSO dinyatakan netral hingga El Nino lemah, sedangkan dipole mode. dalam kondisi netral.
“Pada 5 hari terakhir, terjadi penurunan titik panas di wilayah Kalimantan Barat, berdasarkan pantauan terdapat 183 lokasi titik panas (akumulasi 5 hari). Angin didominasi oleh angin timuran yang membawa massa udara yang bersifat kering,” paparnya.
Adapun prospek iklim wilayah Kalimantan Barat pada 5 hari ke depan (06 -10 September 2018) secara umum curah hujannya diprakirakan berkisar antara 10 – 20 mm/pentad, dengan anomali positif yang berarti lebih tinggi dari normalnya. Distribusi curah hujan cenderung rendah namun merata pada awal pentad, tetapi diprakirakan akan meningkat pada akhir pentad. Massa udara bergerak dari tenggara-barat daya yang mana bersifat kering dan sama dengan normalnya. Wilayah Kalimantan Barat bagian selatan diprakirakan curah hujannya lebih rendah dibanding bagian utara.
“Suhu udara di wilayah Kalimantan Barat pada 5 hari ke depan diprakirakan sama dengan normalnya berkisar antara 25.0 hingga lebih dari 35.0ºC,” tandasnya.
Meratanya curah hujan pada awal bulan September ini, lanjut dia, cukup membantu dalam pengendalian karhutla di Kalimantan Barat. Hal ini juga berimbas pada kualitas udara yang cenderung membaik. Masyarakat diharapkan mengikuti perkembangan iklim terkini guna perencanaan aktivitas dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana.
Berikut Info Grafis Prospek Iklim Kalbar Lima Harian : Klik di sini