INIBORNEO.COM, Pontianak — Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI) 2025 resmi dibuka di Kota Pontianak, Jumat (29/8). Dari berbagai rangkaian kegiatan, peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sorotan utama.
Sebanyak 122 UMKM dari berbagai sektor, mulai dari makanan dan minuman halal, modest fashion, hingga craft unggulan, turut meramaikan Sharia Fair yang digelar di Ayani Mega Mall, Pontianak. UMKM tersebut merupakan binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia se-Kawasan Timur Indonesia (KTI).
“FESyar KTI bukan hanya ajang festival, tetapi juga ruang besar bagi UMKM untuk naik kelas dan memperluas pasar, baik domestik maupun internasional. Tahun ini, penjualan produk UMKM ditargetkan mencapai Rp1,5 miliar,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, Doni Septadijaya.
Selain pameran produk halal, FESyar KTI juga memfasilitasi business matching antara UMKM dengan lembaga keuangan syariah dan lembaga pembiayaan ekspor. Melalui skema ini, diharapkan tercipta pembiayaan hingga Rp10,5 miliar yang akan memperkuat akses permodalan UMKM untuk go global.
Tidak hanya itu, Sharia Fair juga menghadirkan berbagai ruang inovasi seperti Wakaf Coffee Space, Halal Beauty Space, dan Green Space. Sementara itu, pojok literasi disediakan untuk membantu UMKM memahami strategi pemasaran digital, literasi keuangan syariah, hingga sertifikasi halal.
Dengan melibatkan 206 UMKM se-KTI, penyelenggaraan FESyar KTI 2025 diharapkan menjadi momentum akselerasi produk halal Indonesia agar mampu bersaing di pasar global.
“Melalui FESyar, UMKM kita tidak hanya dipromosikan, tetapi juga dipersiapkan untuk menjadi pemain utama dalam ekosistem ekonomi syariah,” tambahnya.











