INIBORNEO.COM, Pontianak – Manajemen RSUD dr. Soedarso Pontianak memberikan klarifikasi terkait video keluhan pasien yang viral di media sosial mengenai pelayanan di poli rawat jalan spesialis. Direktur RSUD dr. Soedarso, Hary Agung Tjahyadi, menegaskan bahwa informasi yang disampaikan dalam video tersebut tidak sepenuhnya benar dan perlu diluruskan.
“Kami terbuka terhadap kritik untuk perbaikan layanan dan mengucapkan terima kasih atas masukan dari masyarakat,” ujar Hary dalam keterangannya, Kamis (10/7).
Berdasarkan hasil evaluasi internal melalui rekaman CCTV di lantai 2 Gedung Rawat Jalan, diketahui bahwa pasien merekam video pada pukul 07.53 WIB. Sehingga ia menegaskan bahwa tidak benar jika dikatakan pada pukul 09.00 atau 10.00 belum ada petugas poli. Saat video direkam, petugas sudah berada di ruangan dan sedang melakukan persiapan sambil menunggu sistem serta dokumen rekam medis.
“Saat pasien merekam video Petugas poli sedang berada di ruangan poli untuk persiapan sambil menunggu sistem atau dokumen rekam medik. Selain itu, di CCTV terlihat petugas poli spesialis khususnya urologi sudah memberikan pelayanan di meja depan poli pada pukul 08.22,” katanya.
Ia mengatakan pasien yang mengunggah video tersebut diketahui mendapat nomor antrean 60 dari total 88 pasien yang terdaftar, dan dokter spesialis mulai melayani pukul 09.47 WIB setelah melakukan kunjungan pasien rawat inap terlebih dahulu.
Menanggapi pernyataan dalam video bahwa hanya terdapat satu loket pelayanan, Hary menegaskan hal tersebut tidak sesuai fakta. Gedung Rawat Jalan poli spesialis terdiri dari tiga lantai.
Ia mengatakan di lantai 2 memang hanya ada satu petugas loket dan satu petugas anjungan mandiri, tapi di lantai 1 tersedia empat loket pendaftaran dan tiga anjungan mandiri, masing-masing dengan petugasnya, serta tiga petugas di counter layanan informasi. Selain itu, di gedung Poliklinik Terpadu terdapat dua loket dan satu anjungan mandiri lagi.
Ia menambahkan, sebagian besar pasien lanjutan saat ini sudah menggunakan sistem pendaftaran online untuk mempercepat proses antrean.
“Perlu juga diketahui selain pendaftaran offline untuk pasien baru, sebagian besar pasien lanjutan menggunakan pendaftaran online untuk mempercepat antrian pendaftaran, karena kami harus melayani sekitar 700 sampai dengan 800 pasien rawat jalan poli spesialis per hari,” jelasnya.
RSUD soedarso saat ini memiliki 36 poli spesialis dan subspesialis yang menerima rujukan dari seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Barat.
“Kami berharap pelayanan spesialistik atau subspesialistik ke depan semakin merata di kalimantan barat khususnya di Kab/kota, sehingga tidak semua kasus spesialistik harus dirujuk ke RS provinsi,” harapnya.
Sebagai upaya peningkatan pelayanan, lanjut Hary, RSUD dr. Soedarso juga menyediakan berbagai kanal pengaduan, seperti nomor WhatsApp, Instagram, dan laman web resmi yang terpampang di area layanan. Seluruh pengaduan, kata Hary, akan ditanggapi maksimal dalam waktu 24 jam.
Pihaknya tetap mohon dukungan masukan dan saran dari seluruh masyarakat agar pelayanan RSUD dr Soedarso semakin baik. Ia juga mohon maaf bila masih ada pelayanan yang dirasa belum memuaskan atau sesuai harapan. “Kami seluruh jajaran RSUD dr Soedarso punya komitmen kuat untuk terus meningkatkan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat kalbar,” pungkasnya.











