INIBORNEO.COM, Balikpapan – Universal Line Dance (ULD) Indonesia bekerja sama dengan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) baru saja sukses menggelar kompetisi line dance berskala internasional di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 4-5 Oktober 2024 kemarin.
Bertempat di Hotel Swiss-Bel Balikpapan, ajang bertajuk “World Dance Indonesia Masters” ini menghadirkan deretan juri dari mancanegara, termasuk Jessica Devlin (Inggris), Joanne Wong (Malaysia), Liliana Lo (Hong Kong), Rebecca Lee (Malaysia), Stacie White (Inggris), dan Myungsik An (Korea Selatan). Dan diikuti oleh peserta dari 17 propinsi di Indonesia serta atlet line dance dari negara-negara Asia.
Lusi, Ketua Umum Universal Line Dance Indonesia, menyampaikan optimismenya terkait masa depan line dance di Indonesia. Menurutnya, komunitas line dance di Indonesia tumbuh pesat, bahkan lebih besar dibandingkan negara-negara lain. “Di Indonesia, tidak banyak yang bisa melakukan dansa pasangan (couple), sehingga banyak yang memilih line dance sebagai alternatif. Ini menjadikan Indonesia salah satu pusat komunitas line dance terbesar,” jelas Lusi.
Lebih lanjut, Lusi juga menyoroti apresiasi yang diberikan oleh juri-juri internasional terhadap penampilan para dancer Indonesia. “Juri-juri luar negeri telah melihat potensi besar kita. Ini adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan budaya kita melalui line dance ke panggung dunia, termasuk dengan memasukkan elemen lagu-lagu daerah Indonesia ke dalam koreografi,” tambahnya.
Lusi juga mengungkapkan bahwa keberagaman budaya di Indonesia membuka peluang eksplorasi yang lebih luas dalam dunia line dance. Keterlibatan Indonesia dalam kompetisi bergengsi World Dance Master (WDM) yang berbasis di Inggris adalah sebuah langkah penting. “Ini kali pertama Indonesia bergabung dalam kompetisi resmi WDM. Namun, ULD sendiri sudah berpengalaman menggelar kompetisi nasional dan internasional sebelumnya, bahkan tanpa dukungan pemerintah,” ujarnya bangga.
Kompetisi-kompetisi terdahulu diikuti peserta dari Australia, Belanda, Malaysia, dan Singapura, membuktikan bahwa Indonesia memiliki kekuatan di dunia line dance internasional.
Lusi juga menekankan pentingnya dukungan bagi cabang-cabang ULD di daerah untuk terus berkembang. Ia berharap setiap cabang mampu mengeksplorasi potensi lokal mereka dan menyelenggarakan pelatihan serta kompetisi agar perkembangan line dance merata di seluruh Indonesia. “Kami di pusat tidak bisa mengetahui potensi di setiap daerah. Jadi, cabang-cabang harus mengambil inisiatif untuk mengembangkannya,” pesan Lusi.
Sementara itu, Tri Murti Rahayu, Ketua ULD Kalimantan Timur, menambahkan bahwa pemerintah Kaltim mendukung penuh terselenggaranya Kejuaraan Nasional (Kejurnas) dan event World Dance Master ini. “Sebelum adanya event internasional ini, kami di Kaltim sudah sering menggelar berbagai event tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Kesempatan mengadakan Kejurnas ini diberikan oleh pemerintah, dan kami mendapat dukungan penuh dari Pemprov Kaltim,” jelas Tri.
Tri juga menyoroti pentingnya kerja sama antara ULD pusat dan cabang-cabang di daerah dalam mempersiapkan ajang sebesar ini. “Penganggaran sebagian besar dari provinsi, namun pelaksanaan dan persiapan atlet melibatkan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota,” tambahnya.
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di pentas line dance internasional, tetapi juga membuka peluang Indonesia untuk berpartisipasi lebih aktif di berbagai event dunia melalui keanggotaan di WDM.
Liliana Lo, salah seorang juri internasional dari Hong Kong, memuji bakat-bakat dancer ULD yang luar biasa. “Saya pertama kali mengenal ULD saat menjadi juri di UCWDC. Mereka memiliki banyak talenta, dan organisasi ini sangat besar,” ungkap Liliana.
Ia berharap ULD dapat memberikan pelatihan khusus kepada para pesertanya tentang genre musik, kostum, dan pemilihan kategori kompetisi, agar mereka lebih siap di kancah internasional.
Dengan keberhasilan besar ini, Universal Line Dance Indonesia semakin mantap untuk membawa line dance menjadi ikon budaya yang mengharumkan nama bangsa di pentas dunia melalui potensi para atlet line dance yang dimilikinya.