INIBORNEO.COM, Pontianak – Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) Borneo menggelar Diseminasi Program DIGDAYA (Teknologi Digital untuk Pemuda Berkarya) di Aula Bappeda Kota Pontianak, Senin (17/11/2025). Program yang didukung Boeing Corporation melalui The Asia Foundation ini menjadi upaya memperkuat literasi digital dan akses kerja berbasis teknologi bagi pemuda di Kalimantan Barat.
Ketua PPSW Borneo, Eva Monica, mengatakan DIGDAYA dirancang untuk membantu pemuda memanfaatkan teknologi digital dalam pengembangan karier maupun usaha.
“Program ini membantu orang muda mengakses akun digital agar mereka bisa mendapatkan pekerjaan atau memulai usaha,” ujarnya.
Eva menjelaskan, program DIGDAYA berjalan di lima provinsi dengan fokus menekan angka pengangguran dan mendukung pengurangan kemiskinan. Sejak 2025, program ini memberikan pelatihan teknologi digital, pendampingan, dan peningkatan kapasitas bagi pemuda, termasuk di Kota Pontianak.
Pada periode ketiga ini, peserta mendapat materi penguatan teknologi AI untuk mencari kerja, membuat CV, peluang menjadi affiliate e-commerce, hingga teknik bekerja freelance melalui platform digital.
“Kami telah merekrut 55 volunteer di lima provinsi. Semuanya sudah mengikuti pelatihan ToT dan dibekali modul sebelum terjun ke lapangan,” tambahnya.
Perhatian pada Kesetaraan Gender
Salah satu volunteer, Jamaludin, menekankan bahwa program ini memberikan perhatian khusus pada kesetaraan gender. Sebanyak 60 persen peserta ditargetkan berasal dari kalangan perempuan.
“Kami ingin perempuan memiliki peluang yang sama untuk bersaing di dunia kerja,” katanya.
Pelatihan di Pontianak diikuti 30 peserta dari mahasiswa, fresh graduate, hingga organisasi kepemudaan. Kegiatan dibagi dalam dua sesi. Jamaludin mengakui masih ada tantangan terkait fasilitas praktik dan perangkat untuk simulasi wawancara berbasis AI.
Ia menilai kolaborasi lintas lembaga penting untuk memperluas akses kerja. “Perlu dukungan seperti job fair, sertifikasi kompetensi, dan kemitraan dengan pemerintah maupun NGO agar peluang kerja semakin besar,” ujarnya.
Kegiatan diseminasi ini turut menghadirkan perwakilan Bappeda Kota Pontianak, Disnaker, Disdikbud, Diskominfo, serta organisasi mitra. Berbagai rekomendasi disampaikan untuk memperkuat relevansi program DIGDAYA dengan kebutuhan daerah.
Perwakilan Disnaker Kota Pontianak, Romawi Marthin, menyampaikan bahwa PPSW Borneo telah lama menjalin komunikasi dan kolaborasi dengan Disnaker, terutama terkait peningkatan kapasitas pencari kerja perempuan.
“Sejak 2024, kami sudah melakukan tagging khusus untuk pencari kerja perempuan. Beberapa program kami bahkan pesertanya hampir 100 persen perempuan, seperti pelatihan menjahit, make up, dan desain grafis,” ujarnya.
Romawi juga menegaskan bahwa Disnaker menyediakan insentif khusus bagi peserta perempuan, sejalan dengan fokus program PPSW. Namun, ia mengingatkan pentingnya prosedur pengusulan kegiatan melalui tingkat kelurahan dan kecamatan.
“Untuk bisa bekerja sama lebih maksimal, program-program yang ingin disinergikan perlu diusulkan dari tingkatan paling bawah agar bisa dieksekusi pada tahun berjalan,” katanya.
Rekomendasi dan Sinergi
Beberapa rekomendasi yang mengemuka dalam diseminasi ini antara lain adalah integrasi Modul DIGDAYA ke program Disnaker dan Disdikbud, penerapan materi literasi digital dan pelatihan melamar kerja di SMA/SMK, perluasan akses Balai Latihan Kerja (BLK) melalui layanan pelatihan online, penyediaan portal lokal ketenagakerjaan untuk mempermudah akses informasi lowongan, pemanfaatan teknologi AI di Diskominfo, strategi menekan migrasi tenaga kerja muda ke luar daerah, dan dukungan perencanaan jangka panjang Bappeda terkait penguatan literasi digital.
“PPSW Borneo berharap diseminasi ini dapat memperkuat kerja sama lintas sektor dan memastikan keberlanjutan program DIGDAYA. Kegiatan ini menjadi ruang berbagi praktik baik dan memperluas jejaring untuk mendukung pengembangan kompetensi pemuda di Kalimantan Barat,” tutup Eva.











