INIBORNEO.COM, Pontianak – Pontianak Expo International Exhibition 2025 resmi digelar Pontianak Convention Center (PCC), Kamis (23/10/2025) malam. Kegiatan yang berlangsung selama enam hari, mulai 23 hingga 28 Oktober 2025 itu, menjadi salah satu agenda rangkaian Hari Jadi ke-254 Kota Pontianak. Sejumlah produk dari Sarawak, Malaysia turut meramaikan agenda akbar ini.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, mengatakan acara ini bukan sekadar ajang pameran, melainkan wadah untuk menggerakkan dan mengembangkan sektor ekonomi kreatif serta UMKM. Ia berharap kegiatan tersebut mampu memperkuat kolaborasi antara pelaku usaha dan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Sesuai dengan tema tahun ini, Pontianak Maju, UMKM Tumbuh, maka ekonomi diharapkan ikut berkembang. Saya berharap Pontianak Expo menjadi kegiatan yang berdampak positif, terutama bagi para pelaku usaha mikro,” ujarnya.
Menurut Edi, kegiatan pameran seperti ini diharapkan tidak hanya menampilkan produk, tetapi juga menjadi ajang transaksi dan interaksi antara pelaku usaha. Ia mendorong agar dinas terkait dan panitia penyelenggara menampilkan berbagai inovasi pelayanan publik, sehingga masyarakat dapat melihat kemajuan Kota Pontianak dari berbagai sisi, baik ekonomi maupun pelayanan pemerintahan.
Tak hanya produk lokal, Pontianak Expo juga menampilkan produk-produk asal negeri jiran. Satu di antaranya Nang Ori, produk olahan lada dari Sarawak, Malaysia.
Managing Director Nang Ori, Awin, mengatakan perusahaannya merupakan produsen dan eksportir Bumiputera yang mengelola langsung proses penanaman, pengolahan, hingga ekspor lada Sarawak.
“Semua produk kami berbasis lada hitam dan lada putih Sarawak,” katanya.
Ia juga mengembangkan produk inovatif seperti kopi lada hitam, teh lada hitam, minyak urut lada hitam, serta gel lada hitam.
Menurut Awin, keikutsertaan produknya dalam Pontianak Expo menjadi pengalaman perdana bagi perusahaannya, bahkan pertama kali tampil di Indonesia. Ia mengaku senang bisa memperkenalkan produk unggulan Sarawak kepada masyarakat Pontianak.
Ia pun melihat pasar di Pontianak sangat besar dan potensial untuk kerja sama. “Apalagi jarak antara Kuching dan Pontianak sangat dekat, hanya menyeberang saja,” kata Awin.











