Jumlah Rekening Pelajar di Kalbar Melebihi Target Nasional

  • Share
Ketua OJK Kalbar Rochma Hidayati (kiri) dan Gubernur Kalbar Ria Norsan dalam kegiatan kampanye Ayo Menabung & Puncak Literasi Anak Tiga Etnis Kalimantan Barat, Minggu (3/8/2025). (Doc Adpim Kalbar)

INIBORNEO.COM, Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berhasil mendorong peningkatan inklusi keuangan pelajar secara signifikan. Hingga 2024, sebanyak 869.326 pelajar dari jenjang TK hingga SMA/SMK telah memiliki rekening tabungan. Jumlah ini setara dengan 95,25 persen dari total pelajar, melampaui target nasional Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) sebesar 88 persen.

Capaian ini menempatkan Kalbar sebagai provinsi dengan implementasi terbaik dalam KEJAR Award 2024.

Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, mengatakan bahwa kebijakan konkret telah diterapkan untuk memperluas jangkauan program. Di antaranya adalah penerbitan Surat Edaran KEJAR oleh kepala daerah di seluruh kabupaten/kota, serta penguatan koordinasi melalui rapat rutin Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).

“Langkah ini menjadi bagian dari program perluasan akses keuangan melalui literasi dan kampanye menabung,” kata Norsan dalam kegiatan kampanye Ayo Menabung & Puncak Literasi Anak Tiga Etnis Kalimantan Barat, Sabtu (3/7/2025).

Selain program Simpanan Pelajar (Simpel dan Simpel iB), Pemprov Kalbar juga mendorong penerapan Bank Mini di tingkat SMA/SMK. Bank Mini dikelola langsung oleh pelajar dan difungsikan sebagai media pembelajaran praktik pengelolaan keuangan sederhana.

Berdasarkan data OJK tahun 2022, Indeks Literasi Keuangan Kalbar tercatat sebesar 51,95 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 49,68 persen. Sedangkan Indeks Inklusi Keuangan Kalbar mencapai 84,16 persen, sedikit di bawah rata-rata nasional 85,10 persen.

Kepala OJK Kalimantan Barat, Rochma Hidayati, menyebut pendekatan yang digunakan dalam program ini juga mempertimbangkan aspek sosial dan budaya lokal. Hal ini dilakukan agar pesan literasi keuangan lebih mudah diterima masyarakat.

“Menabung adalah bagian dari proses pendidikan karakter. Kami libatkan pelajar sebagai agen yang aktif dalam kampanye ini,” kata Rochma.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *