Dosen Poltekkes Kemenkes Pontianak Gelar Penelitian BHD di Singkawang dengan Metode Tumaya

  • Share
Dokumentasi kgiatan penelitian dosen pemula bertajuk “Peningkatan Keterampilan Lay Rescue: Basic Life Support dengan Metode Tumaya (Tutor Teman Sebaya)”

INIBORNEO.COM, Singkawang – Poltekkes Kemenkes Pontianak menggelar kegiatan penelitian dosen pemula bertajuk “Peningkatan Keterampilan Lay Rescue: Basic Life Support dengan Metode Tumaya (Tutor Teman Sebaya)” yang diselenggarakan di Kota Singkawang pada 29 Juli hingga 2 Agustus 2025.

Pembukaan kegiatan berlangsung pada Selasa (29/7/2025) di Kampus C Singkawang Poltekkes Kemenkes Pontianak, Jalan Dr. Soetomo No. 46, Singkawang Barat. Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Tim Peneliti, Egidius Umbu Ndeta.

Dalam sambutannya, Egidius menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat awam sebagai lay rescuer dalam menangani kasus henti jantung di luar fasilitas kesehatan. “Sudah seharusnya kita semua mempelajari cara memberikan bantuan hidup dasar sejak dini, karena kondisi gawat darurat bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dan menyerang siapa saja. Melalui metode tutor teman sebaya, kami berharap edukasi ini menjangkau lebih banyak pelajar SMA,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan harapan agar hasil penelitian ini dapat menjadi dasar penyusunan regulasi agar pelajaran bantuan hidup dasar masuk dalam mata pelajaran Penjaskes di SMA/SMK/MA sederajat.

Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan doa dan sesi foto bersama. Sebelum penyampaian materi, para tutor teman sebaya dari empat sekolah yaitu SMA Santo Ignatius Singkawang, MAN Model Singkawang, SMA Negeri 1 Singkawang, dan SMA Negeri 3 Singkawang menjalani pre-test untuk mengukur pengetahuan awal.

Materi pertama tentang bantuan hidup dasar disampaikan oleh dr. Novaldi dari Dokkes Polres Singkawang. Ia mengapresiasi pelaksanaan penelitian ini, sembari menekankan pentingnya keterampilan Basic Life Support (BLS) bagi masyarakat awam, sebagaimana telah banyak diterapkan di luar negeri.

Selanjutnya, peserta mendapatkan pelatihan public speaking dari Aditya Catur Nugroho, trainer dari Juang Center. Peserta dilatih menyampaikan materi dengan percaya diri dan efektif di depan umum.

Memasuki hari kedua, peserta mengikuti praktik langsung Hands Only CPR yang dipandu langsung oleh Egidius Umbu Ndeta. Para peserta diajarkan langkah-langkah krusial dalam memberikan BHD, mulai dari memastikan keamanan, memeriksa respon korban, memanggil bantuan, mengecek nadi karotis, hingga memberikan kompresi dada sesuai standar kecepatan dan kedalaman yang benar. Bila korban menunjukkan tanda sadar, peserta juga diajarkan untuk memposisikan korban dalam recovery position atau posisi mantap.

Setelah praktik, peserta menjalani post-test dan sesi micro teaching untuk menguji pemahaman dan keterampilan mengajar. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan antara nilai pre-test dan post-test. Empat siswa tutor teman sebaya dinyatakan lulus dan layak sebagai tutor BHD.

Para tutor ini dijadwalkan akan mulai melaksanakan tugas mengajar di sekolah masing-masing pada Jumat dan Sabtu, 1–2 Agustus 2025. Setiap tutor akan memberikan edukasi kepada 10 siswa PMR di sekolah mereka.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendorong peningkatan kapasitas remaja sebagai penolong awam dalam kondisi kegawatdaruratan, serta bagian dari diseminasi pengetahuan BHD di kalangan pelajar.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *