INIBORNEO.COM, Pontianak – Sebanyak 12 dari total 20 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Pontianak telah resmi beroperasi. Program ini bertujuan menyediakan makanan bergizi gratis bagi sekitar 126.400 pelajar dari jenjang TK hingga SMA, termasuk siswa pondok pesantren dan madrasah.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menegaskan dukungan penuh pemerintah kota terhadap program nasional penyediaan makanan bergizi gratis bagi anak sekolah. Pemerintah Kota Pontianak, kata Edi, telah meminjamkan empat lahan untuk pembangunan dapur baru, hasil kerja sama dengan Badan Gizi Nasional yang dituangkan dalam nota kesepahaman.
“Dapur yang memanfaatkan bekas restoran atau bangunan lama bisa lebih cepat beroperasi karena hanya perlu renovasi ringan,” jelasnya.
Menurut Edi, dampak program ini tidak hanya dirasakan anak-anak, tapi juga ibu rumah tangga dan petani lokal. Setiap dapur mempekerjakan sekitar 25–30 ibu rumah tangga selama 24 hari kerja setiap bulan, sekaligus membuka peluang bagi petani dan peternak untuk terlibat dalam rantai pasok bahan makanan.
“Kalau menunya telur, satu anak satu butir, berarti dalam sehari dibutuhkan sekitar 126.000 butir. Ini peluang besar bagi peternak lokal,” tambahnya.
Meski pembiayaan program sepenuhnya ditanggung APBN, Pemerintah Kota Pontianak tetap mendukung dari sisi infrastruktur. “Kalau akses jalan ke dapur seperti di Imam Bonjol atau Budi Karya padat, kita siap percepat pelebaran atau perbaikannya supaya distribusi lancar,” ujarnya.
Ia berharap proyek ini bisa selesai sesuai target dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. “Mudah-mudahan berjalan sukses dan memberi dampak luas,” tutupnya.
Sementara itu, Komandan Lanud Supadio, Marsekal Pertama TNI Sidik Setiyono, menyebut pembangunan dapur SPPG sebagai wujud sinergi antara TNI AU dan pemerintah daerah untuk mencetak generasi muda yang sehat dan berkualitas.
“Sebagai bagian dari TNI AU, kami mendukung penuh program ini. Pembangunan SPPG di Lanud Supadio ditargetkan selesai awal Agustus, agar bisa langsung dimanfaatkan saat tahun ajaran baru dimulai,” ujarnya saat peletakan batu pertama dapur SPPG di Mess Transit Satva Chodrie, Rabu (18/6/2025).
Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas lembaga dalam membangun Indonesia, terutama Kalimantan Barat. “Kita sedang menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045, dan semua harus dimulai dari pemenuhan gizi yang baik sejak dini,” tutupnya.