INIBORNEO.COM, Pontianak – Petani di sektor perkebunan di Kalimantan Barat tercatat paling sejahtera bila dibandingkan dengan petani di sektor tanaman pangan, hortikultura, perikanan, hingga peternakan. Hal ini tercermin dari angka Nilai Tukar Petani (NTP) yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar.
BPS Kalbar mencatat, NTP Kalbar September 2024 sebesar 157,81 poin atau naik 1,67 persen dibandingkan bulan Agustus 2024 yang sebesar 155,21 poin. “Hal ini disebabkan Indeks Harga yang Diterima Petani (lt) naik 1,79 persen dan kenaikan Indeks Harga yang dibayar Petani (ib) naik sebesar 0,12 persen,” kata Muh Saichudin, Kepala BPS Kalbar, dalam melalui berita resmi statistik.
NTP merupakan salah satu indikator yang berguna untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani karena mengukur kemampuan produk (komoditas) yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani baik untuk proses produksi (usaha) maupun untuk konsumsi rumah tangga petani.
Bila dirinci, NTP Perkebunan Rakyat (NTPR) tercatat paling tinggi dan signifikan dibandingkan dengan sektor pertanian lainnya. NTPR September 2024 tercatat sebesar 192,56 poin. Angka ini berbanding jauh dengan NTP Tanaman Pangan (NTPP) yang hanya 95,75 poin, NTP Hortikultura (NTPH) 104,49 poin, NTP Peternakan (NTPT) 100,47 poin, dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) sebesar 100,50.
Tidak hanya terjadi September 2024. Data tiga tahun terakhir menunjukkan ketimpangan kesejahteraan antara petani sektor perkebunan dan sektor pertanian lainnya.