INIBORNEO.COM, Pontianak – Pada Pekan QRIS Nasional 2024, Bank Indonesia menggelar acara serentak di 46 kantor perwakilan dalam negeri untuk mendorong penggunaan pembayaran digital dan memperkuat sektor ekonomi kreatif. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan adopsi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) serta mendukung pelaku UMKM dan ekonomi kreatif, dengan harapan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan ekonomi di Kalimantan Barat.
Di era digital saat ini, UMKM dan ekonomi kreatif memainkan peran kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Integrasi teknologi sangat penting untuk membuka peluang bisnis yang lebih luas bagi pelaku ekonomi kreatif. Pekan QRIS di Kalimantan Barat bertujuan untuk memaksimalkan potensi ini dan diharapkan akan menjadi platform yang menarik bagi para pelaku industri ekonomi kreatif.
Pemanfaatan QRIS dalam sektor ekonomi kreatif diperkirakan akan memberikan manfaat signifikan, seperti memperluas pasar, mengurangi biaya transaksi, dan meningkatkan kenyamanan belanja bagi konsumen. Inisiatif ini dianggap sebagai langkah inovatif untuk memajukan ekonomi digital, mempermudah transaksi, dan meningkatkan keamanan dalam jual beli. Menggunakan teknologi QRIS, proses transaksi menjadi lebih mudah, aman, dan cepat. Dukungan dari Bank Indonesia, sebagai lembaga pengatur kebijakan moneter dan sistem pembayaran di tanah air, diharapkan akan menjadi faktor utama dalam adopsi QRIS sebagai metode pembayaran yang efisien.
Pekan QRIS Nasional tidak hanya menampilkan pameran produk dari berbagai sektor ekonomi kreatif seperti fashion, kerajinan tangan, dan kuliner, tetapi juga memberikan peluang bagi pelaku usaha untuk memamerkan inovasi mereka dan menjalin jejaring bisnis. Adopsi teknologi QRIS sebagai metode pembayaran canggih diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif dan transportasi di Kalimantan Barat. Dukungan dari Pemerintah dan Bank Indonesia mencerminkan upaya kolaboratif untuk memajukan perekonomian dan memanfaatkan potensi ekonomi kreatif di wilayah ini.
QRIS telah menjadi inovasi penting dalam pembayaran digital, membuka akses bagi UMKM untuk bergabung dalam ekosistem digital dan mendukung inklusi serta konektivitas. Selama periode Januari-Juni 2024, jumlah merchant QRIS di Kalimantan Barat mencapai 350 ribu, meningkat 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 63 persen adalah usaha mikro, termasuk warung, toko, dan pedagang kaki lima, menunjukkan bahwa QRIS telah diadopsi secara luas oleh pedagang kecil seperti penjual jajanan pasar.
Pada periode Januari-Juni 2024, nilai transaksi QRIS di Kalimantan Barat mencapai Rp 1,5 triliun, meningkat 181,9 persen dibandingkan tahun lalu. Dari segi volume, transaksi QRIS mencapai 13,5 juta, melonjak 229,0 persen dibandingkan periode yang sama di 2023. Jumlah pengguna QRIS di Kalbar pada Juni 2024 adalah 682,1 ribu, naik 37,9 persen year-on-year, mencakup sekitar 23 persen dari penduduk dewasa di wilayah tersebut. Ini menunjukkan masih ada potensi besar untuk penambahan jumlah pengguna QRIS di Kalimantan Barat.