INIBORNEO.COM,Mempawah – Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Rudy M. Harahap mendorong PT PLN segera melakukan evaluasi internal dan melakukan pembahasan lebih intens terkait pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1 Kalbar yang mangkrak agar dapat segera diselesaikan.
“Proyek dengan dua pembangkit (2x50MW) ini harusnya dapat beroperasi kembali. Ini akan mewujudkan kemandirian energi di Kalimantan Barat,” katanya saat mengobservasi pembangunan PLTU 1 Kalbar di Kecamatan Jungkat, Kabupaten Mempawah, Rabu, (16/05).
Peninjauan pembangunan PLTU 1 Kalbar yang mangkrak sejak tahun 2017 tersebut didampingi oleh Plh. General Manager Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalimantan Bagian Barat, Onda Irawan, beserta tim.
Dalam momen itu, Ia menekankan pentingnya memiliki tata kelola yang baik dan manajemen proyek yang profesional, utamanya dalam mengatasi proyek yang mangkrak ini.
Rudy juga menyampaikan pembangunan kembali PLTU 1 Kalbar yang mangkrak tersebut tentu memerlukan perencanaan yang matang. Itu sebabnya masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Perencanaan yang matang tentu sangat baik. Pelaksanaan, pengawalan, dan pengelolaan juga harus dilakukan dengan baik, dengan penggunaan anggaran yang efektif dan memitigasi risiko pembangunan,” ucapnya.
Pihaknya memastikan akan terus mengawal dan mendampingi tata kelola proyek PLTU sehingga ke depan dapat berjalan sesuai dengan harapan.
“Strategi penyelesaian proyek tersebut adalah dengan penyelesaian secara bertahap (staging), memanfaatkan tenaga internal PLN, yaitu mengoperasikan unit pembangkit pertama, dan baru setelahnya unit pembangkit kedua diselesaikan”, tutupnya.