INIBORNEO.COM, Pontianak – Kepala Badan Keluarga dan Kependudukan Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat Pintauli Romangasi Siregar yang baru saja menjabat, menargetkan penyelesaian program triwulan. Diantaranya, melakukan orientasi Tim Pendamping Keluarga Percepatan Penurunan Stunting di tingkat desa seluruh Kalbar.
“Saya sudah melakukan monitoring di semua bidang yang ada di BKKBN Kalbar. Kenyataannya jumlah ASN di sini sangat kurang. Dengan seabrek program Bangga Kencana, kita harus kerja keras dalam mengoptimalkan program ini,” ujar Pintauli, kemarin.
Di triwulan pertama ini, BKKBN miliki target untuk melakukan orientasi Tim Pendamping Keluarga Percepatan Penurunan Stunting di tingkat desa seluruh Kalbar yang berjumlah 12609 TPK.
“Melihat angka tersebut dengan target April ini sudah mesti kelar tentu amat berat,” ucapnya.
Namun ia tak pesimis. Malahan untuk mengejar target tersebut, iapun mengintruksikan kesemua ASN BKKBN Kalbar yang belum terpapar pengetahuan orientasi TPK Percepatan Penurunan Stunting ikut paham tentang program ini. Sebab nanti mereka juga akan diminta untuk membantu dalam memfasilitasi program ini hingga tataran desa.
“Tugas mereka nanti mendampingi dari tataran Kabupaten Kota hingga desa dalam orientasi pada seluruh TPK,” pintanya.
Pintauli juga sudah melihat program triwulan pertama yang sudah dijalankan BKKBN. Beberapa diantaranya belum selesai. Inipun ia akan kejar dengan mengoptimalkan ASN yang ada dengan melaksanakan program tidak terpilah-pilah di masing komponen.
Sebab jika bekerja terpilah-pilah dan mementingkan masing-masing bidang semua kegiatan tidak akan berjalan dengan baik. “Saya sudah mengambil keputusan. Untuk mencapai target 12609 tenaga TPK di seluruh desa Kalbar. Kita (ASN) harus bersama-sama memberikan pendampingan ini pada TPK,” tegasnya.
Senin (27/3), ia mengumpulkan semua ASN BKKBN Kalbar untuk mendapatkan materi pemahaman orientasi TPK. “Ini langkah awal kami supaya target program khususnya pendampingan keluarga beresiko stunting dapat dilaksanakan hingga ke level desa,” tegasnya.
Sebelum mengejar semua program ini, terlebih dulu internal ASN BKKBN miliki keterampilan yang cakap. Sehingga mereka bisa menyebar ilmu itu pada TPK pada kegiatan orientasi yang harus selesai 15 April nanti.
“Semoga program Bangga Kencana di Kalbar bisa tercapai dengan berbagai hal yang kita lakukan. Kami harap mitra kerja dan stakeholder penentu kebijakan juga bisa berikan dukungan bagi kami di program Bangga Kencana. Kita harus bergerak menuju Kalbar yang lebih baik lagi,” tutupnya.