INIBORNEO.COM, Pontianak – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat, Pintauli Romangasi Siregar mendorong agar Forum GenRe dapat terbentuk hingga tingkat desa. Demikian dikatakan usai menutup Workshop Forum GenRe dan PIK R Tingkat Provinsi Kalbar bertajuk Remaja Cerdas Cegah Stunting, Rabu (22/3).
“Kegiatan Forum GenRe dan PIK R ini tingkat Provinsi Kalbar. Tema yang diangkat remaja cerdas cegah stunting dengan pemberian edukasi dan pencegahan anemia pada remaja usia 15-19 tahun. Para pesertanya perwakilan GenRe se Kalimantan Barat,” ujar Pintauli.
Dari kegiatan ini, ia berharap para pengurus GenRe di 14 kabupaten kota di Kalbar ini menindaklanjuti visi misi dengan melakukan sosialiasi pengetahuan yang mereka dapat ke remaja lainnya.
Meski belum mengetahui detail tentang data serta jumlah pembentukan forum GenRe di Kalbar karena dirinya baru beberapa hari menjabat sebagai Kepala Perwakilan di Kalbar, namun demikian, ia mendorong agar forum GenRe ini dapat terus dibentuk hingga tataran desa.
Menurut Pintauli, remaja menjadi ujung tombak BKKBN dalam melakukan sosialisasi program Bangga Kencana. Oleh sebab itu, GenRe mesti terus mengakar, hingga tataran desa.
“Apalagi dalam pemberian informasi di kalangan remaja. Cenderung para remaja lebih senang menceritakan apa yang dialaminya ke sesama remaja sebaya. Kaitan dorongan pembentukan Forum GenRe hingga tingkat desa inipun akan ditindaklanjuti dengan berkoordinasi bersama dinas KB di masing-masing Kabupaten Kota di Kalbar ini. Apabila kesemuanya telah terbentuk sosialisasi program Bangga Kencana oleh para remaja ke remaja lainnya akan semakin mudah,” jelasnya.
Seperti dalam kegiatan ini, para pengurus Forum GenRe di 14 Kabupaten Kota di Kalbar mendapatkan pengetahuan tentang pencegahan stunting dan anemia. Lebih dalam ia melanjutkan, semenjak BKKBN diberi tugas menangani stunting. Banyak temuan-temuan penyebab stunting.
Salah satunya anemia pada remaja. Penyebabnya bisa karena pola makan kurang baik. Di kegiatan ini mereka diberikan pengetahuan untuk mengatur pola hidup dan mengasup makanan bergizi.
“Dengan adanya edukasi gizi. Harapannya para remaja bisa mencegah anemia. Sehingga ketika dia akan menjadi calon ibu, bayi yang akan dilahirkan juga akan sehat dan jauh dari stunting,” tutupnya.