
Kayong Utara- Kawasan Taman Nasional Gunung Palong ( TANAGUPA ) rusak diduga akibat dari aktivitas keluar masuk tongkang bauksit di perairan Simpang Keramat , Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara.
Dari penulusuran dilapangan, tanaman yang selama ini tumbuh subur di bantaran sungai tempat habitat bekantan hidup dan mencari makanan banyak yang rusak ditabrak oleh tongkang yang bermuatan besar yang sering melintasi daerah tersebut.
Akibatnya, hewan yang menjadi primadona di Kalimantan Barat dan dilindungi tersebut terancam keberlangsungan hidupnya.
“iya disini banyak tongkang yang keluar masuk sungai, kayu banyak yang tumbang, karena tongkang, dulu sore – sore kita bisa liat bekatan di tepi sungai bergantungan, tapi sekarang, pohon yang ditepi sungai banyak yang tumbang, jadi jarang melihat bekantan disini lagi,”Kata salah seorang warga yang namanya minta dirahasiakan.
Dirinya berharap, agar pihak terkait segera mengembalikan kerusakan lingkungan yang saat ini mengancam keseimbangan alam di wilayah perairan Simpang Keramat tersebut.
“Kita berharap agar yang berwenang dan pihak terkait melakukan penghijauan dilokasi yang rusak agar habitat disini bisa mencari makan seperti dulu,”harapnya.
Tongkang berukuran besar, yang diperkirakan 230 feet sampai 270 feet ukurannya tersebut membawa bauksit dari pelabuhan seringgit, desa Matan Jaya tersebut, menuju ke kapal induk laut yang berada di perairan Kayong Utara.
Akitivitasnya hampir setiap hari, bahkan sempat beberapa waktu lalu menabrak fender Jembatan Melano yang menjadi satu- satunya penghubung 3 kecamatan ke ibukota Kabupaten Kayong Utara.
Bagian kehumasan Cita Mineral Investindo (CMI) Roliya, membatah kerusakan di bantaran sungai akibat aktivitas bauksit dari Perusahaan CMI, menurutnya, kanal – kanal tersebut sudah lebar sebelum aktivitas dari perusahaan CMI masuk dan melakukan aktivitas di sungai tersebut.
“Tim dari CMI sudah melakukan patroli rutin dengan tim TNGP. Dan kanal – kanal tersebut sudah lebar sebelum ada kegiatan CMI,”katanya melalui pesan singkat whatsapp, Selasa 14 april 2020.
Pihaknya akan melakukan peningkatan patroli bersama dengan TNGP untuk mengurangi kerusakan akibat aktivitas angkutan pertambangan tersebut.
“CMI dan TNGP akan meningkatkan patroli bersama kedepannya,”kata dia,
Sementara itu, pihak Taman Nasional masih enggan memberikan komentar terkait hal tersebut, sebelum mendapatkan laporan dari pihaknya yang saat ini sedang mengecek langsung ke lapangan.
” Untuk kami … kami telah memerintahkan personil kami di lapangan. Untuk cek ke lokasi ” ujar Ari Wibawanto Kepala Balai TANAGUPA melalui whatsapp 10 april 2020 yang lalu. (zul)